cak nun.Ada tiga model
kebenaran yang bisa kita temukan. Pertama, model kebenaran yang dipakai
sendiri: benarnya sendiri (benere dhewe). Kedua, kebenaran yang diakui banyak
orang (benere wong akeh), dan, ketiga kebenaran hakiki (bener kang sejati).
Sejak mendidik bayi
sampai menjalankan penyelenggaraan negara, manusia harus sangat peka dan
waspada terhadap sangat berbahayanya jenis kebenaran yang pertama. Artinya,
orang yang berlaku berdasarkan benarnya sendiri, pasti mengganggu orang lain,
menyiksa lingkungannya, merusak tatanan hidup bersama, dan pada akhirnya pasti
akan menghancurkan diri si pelakunya sendiri.
Benarnya sendiri ini
berlaku dari soal-soal di rumah tangga, pergaulan di kampung, di pasar, kantor,
sampai ke
manifestasi-manifestasinya
dalam skala sosial yang lebih luas berupa otoritarianisme, diktatorisme,
anarkisme, bahkan pada banyak hal juga berlaku pada monarkisme atau teokrasi.
Benarnya sendiri melahirkan firaun-firaun besar dalam skala negara dan dunia,
serta memproduk firaun-firaun kecil di rumah tangga, di lingkaran pergaulan, di
organisasi, bahkan di warung dan gardu.
Barokallah mbah Nun.
BalasHapus